Pencak silat secara umum adalah merupakan metode bela diri yang diciptakan untuk mempertahankan diri dari bahaya yang dapat mengancam keselamatan dan kelangsungan hidup. Sedangkan di dalam kamus bahasa Indonesia, pengertian pencak silat diartikan sebagai suatu permainan /keahlian dalam mempertahankan diri dengan kepandaian menangkis, menyerang dan membela diri dengan atau tanpa senjata. Ada juga yang mengatakan bahwa pencak silat adalah gerak bela diri tingkat tinggi yang disertai dengan perasaan sehingga penguasaan gerak efektif dan terkendali.
Silat Tradisional (“Silat Tradisi”) sendiri merupakan salah satu seni pertahanan diri (“Beladiri”) bangsa Indonesia yang usianya sudah sangat tua, bahkan diduga sejak kepulauan nusantara ini didiami oleh penduduk, Silat Tradisi sudah mewarnai kehidupan sosial budaya penduduk nusantara walaupun masih dalam bentuk/gerakan yang sederhana.
Silat Tradisi lahir dari interaksi dan pemahaman penduduk nusantara terhadap alam lingkungannya, dirinya dan Tuhan. Ekstrasi dari interaksi dan pemahaman yang berlangsung secara terus menerus dan melalui proses perenungan yang mendalam bahkan sampai saat ini, melahirkan istilah Olah Rasa, Olah Raga dan Olah Pikir yang menjadi basis falsafah Silat Tradisi yang dalam prateknya menjelma dalam berbagai bentuk pemahaman dan implementasi.
Selain basis falsafah tersebut, Silat Tradisi dipengaruhi pula oleh karakter dan kebudayaan dari asal Silat Tradisi tersebut berkembang, inilah yang menyebabkan Indonesia menjadi salah satu sumber ilmu beladiri yang mungkin terbesar di dunia, karena hampir ditiap daerah Indonesia mulai dari tingkat provinsi sampai ke tingkat strata budaya paling kecil yaitu keluarga memiliki gaya dan seni Silat Tradisi sendiri.
Di Provinsi Sulawesi Selatan banyak tersebar silat tradisional, namun masih banyak yang belum terekspos ke masyarakat, karena silat tradisional yang ada di Sulawesi Selatan mayoritas banyak yang diturunkan dari keluarga ke keluarga dan berkembang dalam lingkungan keluarganya.
Atas dasar tersebut maka beberapa Perguruan Silat Tradisional yang ada di Sulawesi Selatan mengadakan pertemuan pada hari minggu tanggal 20 November 2016 untuk membahas wadah untuk melestarikan Silat Tradisional yang ada di Sulawesi Selatan. atas pertemuan ini menghasilkan catatan sejarah baru bagi perkembangan Silat Tradisional khususnya di Sulawesi Selatan yaitu Terbentuknya Wadah untuk Silat Tradisional yaitu FORUM PELESTARI SILAT TRADISIONAL SULAWESI SELATAN yang disingkat dengan FPST SUL SEL.
Adapun Nama-nama Perguruan Silat Tradisional yang menjadi Founder FPST Sul Sel yaitu :
Atas dasar tersebut maka beberapa Perguruan Silat Tradisional yang ada di Sulawesi Selatan mengadakan pertemuan pada hari minggu tanggal 20 November 2016 untuk membahas wadah untuk melestarikan Silat Tradisional yang ada di Sulawesi Selatan. atas pertemuan ini menghasilkan catatan sejarah baru bagi perkembangan Silat Tradisional khususnya di Sulawesi Selatan yaitu Terbentuknya Wadah untuk Silat Tradisional yaitu FORUM PELESTARI SILAT TRADISIONAL SULAWESI SELATAN yang disingkat dengan FPST SUL SEL.
Adapun Nama-nama Perguruan Silat Tradisional yang menjadi Founder FPST Sul Sel yaitu :
- Perguruan Sipakalabbiri dari Taeng Kabupaten Gowa
- Perguruan Sipakatau dari Tallo Kota Makassar
- Gerak Badan Pencak Margaluyu Pusat Cikuya dari Kota Makassar.
- PPS Saifullah Al Maslul dari Kota Makassar
- Ikatan Perguruan Silat Budaya Makassar dari Benteng Somba Opu Kabupaten Gowa.
- Perguruan Baweang dari Tabo-tabo Kabupaten Pangkep.
- Perguruan Trisula dari Kabupaten Gowa.