Gerak Badan Margaluyu Pusat adalah satu diantara banyak pusat-pusat pelatihan yang pada hakekatnya untuk melestarikan warisan para leluhur yang telah menurunkan ilmu, dalam upaya menjaga keselamatan lahir dan bathin, dunia dan akherat dengan ridhlo Allah SWT melalui latih diri untuk membangkitkan tenaga dalam yang dimiliki oleh setiap orang. Dampak nyata yang terlihat adalah badan jasmani yang sehat serta percaya diri yang kuat
Untuk lebih detail mengenai Margaluyu (jurus-jurus dsb.), harap cek di milis margaluyu pusat.
PENDIR I: Almarhum abah S. Andadinata
Almarhum abah Andadinata menciptakan jurus-jurus gerak badan jauh sebelum Indonesia merdeka, Hal ini dituuturkan oleh mendiang ibu Sukaesih (istri abah Andadinata). Baru disekitar pada dekade tahun 1930an abah anda mau melatih Olah raga yang sangat khas ini kepada orang. Latihan olah raga bersifat privat tidak dilakukan secara massal. Baru dikemudian hari yakni pada tahun 1948 secara resmi jurus-jurus olah raga (sport sebutan masa itu) didaftarkan ke Departemen Pindidikan & kebudayaan dengan nama PPS Margaluyu-Pusat. Adapun domisilinya adalah Desa Cikuya kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung.
SEJARAH
Meskipun S.Andadinata sudah mulai melatih sejak tahun 1922, namun nama Margaluyu baru dikenal disekitartahun 1930. Mula ? mula diusulkan nama Marga Rahayu, yang berarti jalan keselamatan , tetapi akhirnya yang disetujui adalah nama Margaluyu yakni jalan keserasian, keseimbangan dan kesesuaian antara ilmu dunia dan akhirat. Juga keserasian antara Nur yang ada dalam diri kita dengan kedekatan kepada kehendak Tuhan Yang Maha Esa, sehingga kita bisa melihat dengan mata hati keagungan Allah melalui ciptaan NYA dijagad raya ini.
Mengungkap latar belakang berdirinya Margaluyu tidak akan lepas dari pendirinya, yaitu S.Andadinata yang dilahirkan didesa Ranca Bayawak, Majalaya, kabupaten Bandung. Ia adalah keturunan menak Sumedang. Tubuhnya tinggi, kulitnya kuning dan berkharisma, sabar dan rendah hati.
Sejak usia sangat muda, ia berkelana mencari ilmu ke berbagai daerah di Jawa Barat. Yang ditekuninya adalah agama dan pencak silat, dua ilmu yang seringkali seiring dipelajari. Satu sisi untuk suatu keimanan dan ketakwaan, dan disisi lain untuk latihan jasmaniah dan keamanan, keselamatan dan kesehatan manusia yang tidak dielakkan dari setiap kebutuhan manusia.
Sambil mencari nafkah dengan berdagang keliling, Anda sering berada agak lama disuatu daerah. Disitulah ia menimba ilmu dari seseorang. Ilmu yang dipelajari akhirnya sangat beragam. Darikelompok ilmu lahiriah ia mempelajari pencak silat, ilmu ? ilmu kekuatan yang didaerah tertentu disebut Kadugalan, seperti tahan api,tahan pukulan, dan kekebalan. Disamping itu , ia mempelajari ilmu- ilmu rohaniah yang sarat dengan rahasia ? rahasia dalam mempelajarinya. Ia juga menguasai cara menulis indah huruf ? huruf arab dan fasih membaca Al-Quran.
PEDOMAN GERAK BADAN MARGALUYU
Sarigig kudu djeung harti, sarengkak reudjeung pikiran memeh prak sing ati?ati , mun sidik goreng singkiran
1. Jangan bercerita kepada orang lain sebelum kita cukup mengerti dan merasakan sendiri
2. Jangan meninggalkan pekerjaan yang wajib.
3. Jangan menghinakan perkataan kita sendiri
4. Memaafkan kesalahan orang lain
5. Kendalikan nafsu
6. Jangan putus asa, bersikap ridhlo, pasrah, sabar dan tawakal saat menghadapi musibah
7. Jangan melanggar peraturan negara.
8. Jangan sombong dan takabur
9. Jangan menganggap orang lain lebih rendah dari kita.
10. Jangan menghina dan merendahkan guru, ratu, ibu, ayah dan sesama manusia
Ilmu Yang Dipelajari di Margaluyu
S. Andadinata berusaha mempersatukan berbagai ilmu yang dipelajarinya di Margaluyu. Jika dikelompokkan, ilmu yang dipelajari di Margaluyu dapat dibedakan menhadi 3(tiga),yaitu :
Kelompok I : Pencak Silat
Kelompok II : Tenaga Dalam
Kelompok III : Pengolahan Bathiniah (Penelaahan Aura, cakra mahkota dan tubuh astral)
pengolahan ketajaman dengan do’a tertentu Untuk kelompok pencak silat, siapapun boleh mempelajarinya, tanpa batas umur dan waktu belajar. Yang dibedakan adalah tahapan materi dan metode penyampaian untuk kelompok anak, remaja dan dewasa.
Dari gerakan pencak silat tersebut ada sebagian yang berfungsi sebagai energi tenaga dalam yang sudah lama hidup dan menyatu dengan rakyat pasundan. Ada lima jurus kemudian berkembang menjadi sepuluh jurus. Jurus ? jurus tenaga dalam memiliki berbagai fungsi, baik untuk serangan langsung sesuai jurus pencak silat, fungsi pengobatan maupun fungsi visualisasi yang sangat luas, serta dengan berbagai tujuan.
Untuk mempelajari ilmu tenaga dalam, orang hartus saleh,sabar,takwa, dan tawakal, sehingga tenaga dalam dilakukan dengan sangat hati ?hati , penuh pertimbangan , tidak sewenang- wenang , takabur, dan emosional karena tidak semua siswa tenaga dalam akan berhasil. Mereka yang berhasilpun sangat bergantung dari :
1. Ketekunan
2. Keuletan
3. Kesabaran
4. Tingkat hubungan dengan yang Maha Kuasa
5. Usaha yang kuat tapi tetap rileks
6. Kemampuan berlatih secara rutin
7. Kepasrahan diri
8. Meningkatkan wawasan, karena banyak ilmu yang bisa mengantarkan kita pada
kesadaran bahwa tenaga dalam adalah bagian dari ilmu pengetahuan yang dipelajari secara khusus.
Tenaga dalam Margaluyu diambil dari pencak silat klasik dengan ciri ? ciri sebagai berikut :
1. Gerakan cukup sederhana dan merupakan desain lurus.
2.Gerakan dilakukan sesuai kebutuhan berbagai fungsi.
jurus ? jurusnya masih menggunakan istilah gerak pencak silat Jawa Barat seperti : Giles, Potong, liwat, colok, piceun, jeblag, teundeut, usap. Setelah tujuh puluh tahun diajarkan di Margaluyu, istilah ? istilah ini tidak berubah, karena tetap sama dengan bentuk jurus yang dilakukan.
Pelatihan Tenaga Dalam Margaluyu
Tenaga dalam sebenarnya dimiliki oleh setiap manusia dan diberikan Tuhan sebagai milik yang amat berharga. Setiap saat manusia bergerak dengan energinya sendiri. Sekalipun dalam keadaan tidur yang amat lelap, masih ada motor kehidupan manusia yang tetap bergerak yang menyatakan manusia itu masih hidup. Jantung dan napas yang keluar dari paru ? paru menjadi tulang punggung dan ciri kehidupan. Napas inilah yang menjadi titik sentral dalam pelatihan ? pelatihan pemula tenaga dalam. Bahkan bukan hanya tenaga dalam yang dimotivasi dengan gerakan ? gerakan tertentu. Hampir seluruh dunia metafisika menghendaki adanya peningkatan energi dalam tubuh manusia untuk menggerakkan seluruh energi untuk kepentingan tertentu.
Manusia sunda lama menyerap energi ini. Bahkan raja ? raja sunda pada sekitar awal abad maseahi telah menyadarinya sebagai bagian yang harus diasah dan dipertajam dalam kehidupan mereka. S.Andadinata merupakan salah seorang yang diberikan kekuatan Allah untuk menyebarkan tenaga dalam, disamping pencak silat dan ilmu ? ilmu metafisik lainnya.
Margaluyu didirikan oleh empat orang, yakni S.Andadinata sebagai pimpinan dan tiga anggota muridnya , yakni Andi Rohendi,Uwen dan Andi Suhandi. Yang paling sering bersama ? sama dengan S.Andadinata mengadakan pelatihan atau pertandingan pencak silat ke berbagai tempat adalah Andi Rohendi.
Pada saat Margaluyu didirikan para muridnya lebih banyak terdiri dari pedagang dan petani. Tempat pelatihannya beralaskan tanah. Baik di Bandung (cicalengka dan lain-lainnya),Cianjur,Bogor,Jakarta, dan tempat ? tempat lain,alas tanah sudah terbiasa digunakan, bisa didalam rumah maupun dikebun atau lapangan. Lamanya latihan bisa satu hingga satu setengah jam atau bahkan hingga tiga jam apabila ada tujuan tertentu yang sangat mendesak, karena berlatih tenaga dalam di Margaluyu cukup menguras tenaga.
Sistimatika latihan Gerak Badan Margaluyu tidak pernah secara masal dengan pertimbangan :
1. Keberhasilan akan dicapai apabila perbandingan jumlah murid dan guru cukup memadai.
2. Terlalu banyak siswa akan sukar dikontrol kemajuannya.
3. Penanganan kemajuan siswa bisa dilakukan secara individual.
4. Pelatihan dilakukan lebih banyak dimalam hari yang memerlukan kejelian pelatih yang lebih tinggi.
5. Pelatihan kepekaan jurus tenaga dalam Margaluyu memerlukan ruang gerak yang cukup luas.
6. Hubungan guru dan siswa cukup dekat.
7. Pelajaran yang diberikan bisa diserap lebih baik.
8. Keberhasilan pelatihan bisa lebih dipertanggungjawabkan.
9. Pada jaman sebelum kemerdekaan pelatihan tenaga dalam tidak mungkin dilakukan secara massal dan terbuka.
10. Tidak ada unsur komersial dalam pelatihan tenaga dalam Margaluyu pada masa-masa kehidupan S.Andadinata. Setiap pelatihan selalu diberikan tanpa dipungut bayaran.
Pelatihan tenaga dalam dimulai dengan sikap kuda ? kuda atau bisa disebut sikap pasang pada kaki. Sikap pasang ini harus dilakukan dengan benar karena akan sangat menentukan keseimbangan tubuh dan ketepatan gerak yang dilakukan, kebenaran langkah serta mencakup keindahan sikap,panceg serta pageuh-nya jurus seseorang.
Seorang siswa harus melakukan gerakan peralihan kaki dengan gesekan pada bumi. Dengan demikian telapak kaki tidak terangkat seperti kebiasaan berjalan. Setelah menguasai cara pergeseran dan gerakan kaki serta tetap dalam sikap yang baik barulah diberikan petunjuk untuk gerakan lengan dan tangan ang dipadukan dan disesuaikan dengan gerakan kaki.
Gerakan kaki didahulukan karena hampir seluruh gerakan dilakukan secara bersamaan,walaupun dengan arah yang berbeda. Biasanya jurus diberikan berurutan dari satu hingga sepuluh. Setelah kesepuluh jurus diberikan ada evaluasi untuk melihat kemampuan,keterampilan,kesungguhan,ketekunan,dan penguasaan gerak jurus yang dilakukan. Sesudah itu baru diharkatan atau semacam kenaikan tingkat dengan penyetaraan energi yang dilakukan oleh pelatih/guru yang telah meminta izin dari S.Andadinata untuk ngaharkatan,atau seringkali ngaharkatan ini dilakukan sendiri oleh S.Andadinata. Adalah idaman setiap siswa Margaluyu untuk diharkatan oleh S.Andadinata yang memiliki ilmu amat mumpuni dan menjadi guru besar di Margaluyu Pusat saat itu.